Perbedaan Faktor-Faktor Stress antara Siswa SMP dan SMP

Pendahuluan :
Studi ini menjelaskan perbedaan dalam faktor-faktor stress dan adaptasi antara siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Pemahaman tentang perbedaan ini penting dalam membantu pendidik dan orang tua dalam mengembangkan strategi yang sesuai untuk membantu siswa menghadapi tantangan akademik dan sosial mereka.

Pembahasan :
Stres akademik adalah kondisi ketika siswa memberikan reaksi dalam bentuk perilaku atau emosi yang bersifat negatif dan biasaya muncul akibat adanya tuntutan akademik atau segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Stres akademik biasanya disebabkan karena penilaian seseorang tentang keberhasilan dirinya dalam bidang akademik, atau kekhawatiran terhadap hasil yang akan ia peroleh, terutama kemungkinan ketika gagal secara akademik.
Bagi siswa yang mengalami stres perlu adanya pendampingan dan pelayanan bimbingan atau konseling. Oleh karena itu, selain orang tua, peran guru bimbingan konseling sangat penting. (Tisyrin, 2021)
Stress merupakan fenomena umum dalam kehidupan siswa, namun faktor-faktor yang memicu stress dan cara siswa mengadaptasi diri terhadapnya dapat bervariasi antara tingkat pendidikan. Penelitian ini melibatkan survei dan analisis data dari siswa SMP dan SMA untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan ini secara lebih terperinci.

 

Opini :
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor stress yang dominan pada siswa SMP mungkin berbeda dengan yang dialami oleh siswa SMA. Misalnya, siswa SMP mungkin lebih cenderung stres karena tekanan akademik yang terkait dengan penyesuaian diri terhadap kurikulum yang lebih kompleks, sementara siswa SMA mungkin lebih terpengaruh oleh tekanan sosial dan persiapan ke jenjang karir selanjutnya yaitu melanjutkan ke perguruan tinggi atau memutuskan untuk bekerja.
Adaptasi siswa juga dapat bervariasi. Siswa SMP mungkin lebih cenderung mencari dukungan dari orang tua dan guru, sementara siswa SMA mungkin mulai mengembangkan diri dan mencari bakat serta minat yang dimiliki. Namun, terdapat perbedaan antara faktor-faktor stress dan adaptasi di kedua tingkat pendidikan.

Kesimpulan :
Pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan ini dapat membantu dalam mengelola stress siswa dan memberikan adaptasi yang sehat di lingkungan sekolah. Melalui penelitian tersebut semoga bisa membantu  pendidik dan orang tua agar dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada siswa dalam menghadapi tantangan-tantangan yang mereka hadapi selama masa pendidikan mereka

Tisyrin. (2021, Oktober 18). Mengenal Stres Akademik, Faktor Penyebab, dan Cara Mengatasinya. Retrieved from Quipper Blog: https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/n-mengenal-stres-akademik-faktor-penyebab-dan-cara-mengatasinya/